Selasa, 15 Januari 2019

Belajar Editing Video Capturing dengan Filmora

Filmora adalah editor video rumahan lengkap yang memiliki fungsionalitas yang kuat dan serangkaian fitur yang ditumpuk penuh. Filmora adalah aplikasi solid yang memberi Anda fitur dan gaya yang sebelumnya hanya tersedia untuk pembuat film profesional yang memiliki tingkat pengalaman tertentu dan aplikasi yang mahal untuk dicocokkan. Filmora memiliki antarmuka seret dan lepas yang sederhana, yang memberi Anda kebebasan untuk menjadi artistik dengan cerita yang ingin Anda buat. 
Fitur utama:
Fitur penyetelan warna tingkat lanjut (Suhu, Warna, Lampu, HSL, Vignette, dan lainnya) 45 Mengatur warna dan mendukung memuat LUT 3D untuk menyetel warna video dan gambar Tilt-Shift atau efek gerakan lambat Teks dan judul: dukungan untuk teks animasi Perpustakaan musik: dukungan untuk menambahkan trek musik Anda Overlay dan filter: filter dan overlay yang dirancang khusus untuk memberikan hasil profesional Anda Elemen: Gambar diam dan grafis bergerak Efek visual unik: Anda dapat memasukkan lebih dari 100 efek visual. 
Kontrol kecepatan:
Dukungan gerak lambat dan selang waktu Kontrol kecepatan yang dapat disesuaikan Dukungan percepatan encoding GPU ke kartu grafis generasi yang lebih baru Pengontrol digit angka kode waktu untuk lompatan tepat ke waktu yang diinginkan di Timeline Action Cam Tool dengan kemampuan koreksi distorsi lensa, Stabilisasi Video, Audio No-noise, Kontrol Kecepatan Lanjut (mo lambat, mo cepat, replay, mundur dan bingkai beku), serta koreksi warna. Pemotong Instan bagi pengguna untuk memotong atau menggabungkan file video dengan mudah dan cepat tanpa kehilangan kualitas! (Mendukung video H.264 yang dikodekan MP4, MOV & MTS yang direkam oleh Action Cams, Telepon, dan Rumah AVCHD Camcorders.) Denoise Audio, Ekualiser Audio, Track Audio Mixer dan masih banyak lagi
Silahkan Mendownload Aplikasi Filmlora di Link di bawah ini :

Selasa, 22 Mei 2018

Dana Desa 2019 Baka Naik ke Rp. 85 Triliun

Dana Desa bakal naik setidaknya dari Rp. 60 triliun menjadi Rp. 85 triliun pada 2019. Syaratnya, jangan sampai dana desa disalahgunakan untuk kepentingan pribadi alias korupsi dan para kepala desa harus sudah siap saat itu. Penyalahgunaan dana menjadi sorotan tajam karena korupsi memang menjdi salahsatu penyakit yang sangat merusak di negeri ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjoyo, kepada sejulah wartawan di Jakarta, baru-baru ini.  Program dana desa, lanjut Menteri, sudah dilaksanakan selama 4 tahun mulali 2015 hingga 2018.” Dana yang dikucurkan telah dikucurkan mencapai Rp. 187 triliun. Tahun depan, sekurang-kurangnya bakal naik menjadi Rp. 85 trliun,” katanya.

Kemendesa sendiri sudah melakukan berbagai langkah mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan dana desa. Terutama, dengan membentuk Satuan Tugas Desa yang bertugas melakukan pengawasan khusus terhadap penggunaan dana desa. Dibentuk tahun lalu Satgas Desa mendapatkan 10 ribu pengaduan hanya dalam beberapa bulan. Namun tidak semua kasus yang dilaporkan mengindikasikan terjadinya korupsi. Sebagian besar kasus dugaan korupsi terjadi karena ketidakpahaman kepala desa dan para perangkat desa dalam hal pelaporan dan sistem administrasi.

Sumber : Berdesa.com 

Belajar Editing Video Capturing dengan Filmora

Filmora adalah editor video rumahan lengkap yang memiliki fungsionalitas yang kuat dan serangkaian fitur yang ditumpuk penuh. Fil...